Bagi Anda yang berangan-angan untuk menjadi penulis bahasa Inggris, tak ada salahnya untuk mencoba menjadikan buku ini sebagai referensi belajar. Dengan menulis, terlebih dalam bahasa Inggris, akan banyak keuntungan yang Anda dapatkan. Selain nama, tentu saja ada konsekuensi materiil yang akan diperoleh.
Di bagian awal, penulis mengupas prinsip dasar dalam belajar menulis bahasa Inggris. Prinsip itu mencakup apa saja yang mesti diperhatikan dan bagaimana menemukan lalu mengembangkan ide atau gagasan.
Beberapa yang perlu diperhatikan dalam menulis adalah bahwa menulis itu sejatinya adalah menerjemahkan dari Indonesia ke Inggris. Menulis sebenarnya adalah aktivitas menerjemahkan gagasan kita ke dalam bahasa Inggris. Bedanya dengan translation, penerjemahan berdasar suatu teks bahasa sumber ke bahasa sasaran.
Selain itu, untuk menulis bahasa Inggris kita juga perlu menguasai tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Meski tak sama persis, ada kemiripan kaidah bahasa Indonesia dan Inggris, misalnya pola kalimat pasif.
Selanjutnya, kita perlu memiliki kamus Indonesia-Inggris yang memadai. Penulis bahasa apapun, tentu membutuhkan kamus ini sebagai alat tempur yang utama. Dengan berbekal kamus itu pulalah nanti kita akan mampu menggunakan diksi yang tepat. Kesalahan diksi akan mempengaruhi makna yang bisa membuat pembaca kebingungan.
Dalam menulis, kita juga harus mengetahui jenis dan sifat tulisan. Ada yang sifatnya umum, ada juga yang khusus. Seringkali yang sifatnya khusus ini memiliki istilah-istilah sendiri yang kita juga harus mempelajarinya.
Yang tak kalah penting, adalah menguasai tata bahasa (grammar). Untuk itu, kita harus sering membaca teks berbahasa Inggris dan terus berlatih menulis.
Prinsip kedua adalah mengenai ide. Ide bisa datang dari ilham, datang tiba-tiba. Untuk mengikatnya, ide tersebut harus dicatat segera. Ada juga ide yang diperoleh setelah kita melalukan sejumlah upaya menemukannya, dari membaca literatur, diskusi, merenung, dan sebagainya.
Bobbi De Porter dan Mike Hernacki meenunjukkan satu cara sederhana mengembangkan gagasan, dengan menuliskan kata kunci yang muncul dalam pikiran. Selanjutnya, kita bisa mengumpulkan kata-kata yang memiliki makna kedekatan dari kata-kata kunci tsb. Lalu, kata-kata itu dijadikan garis besar atau kerangka karangan.
Di bagian selanjutnya buku ini, penulis menuangkan dalam bentuk ringkas berbagai aturan main dalam tata bahasa, susunan kalimat, aturan tanda baca, hingga jenis-jenis karangan dalam bahasa Inggris. Ada empat macam jenis karangan, yaitu narasi, argumentasi, eksposisi, dan deskripsi. Masing-masing jenis ini diberikan contoh artikelnya.
Seputar tata bahasa di atanranya ada tenses, passive voice (bentuk pasif). Ada beberapa kalimat dan kata kerja (verbs) yang tidak mempunyai bentuk pasif, yaitu:
- Intransitive verbs, kata kerja yang tak membutuhkan objek
- Linking verb (is, are, was, were, become, seem)
- Verbs yang menunjukkan ukuran (cost, weigh, travel)
Ada kasus khusus dengan passive-intransitive, misalnya beberapa yang ada preposition-nya (laughed at dll). Ada juga yang mempunyai dua object (direct dan indirect), misalnya give, ask, dan lend. Contohnya dapat dilihat di kalimat: An expensive present was given to Eva by Patrick.
Ada juga kalimat yang polanya seperti pasif, padahal bukan. Verb yang dipakai biasanya be, seem, understand, like, dan own. Contoh:
- All the doors were closed (Semua pintu tertutup)
- Rood was born in 1987 (Rood lahir tahun 1987)
- He is called Jonas (dia bernama Jonas)
Selanjutnya tentang modal, yang termasuk kategori auxiliary verb (kata kerja bantu), yang umumnya diletakkan di depan main verb. Modal bisa berupa can, could, would, had better, may, might, must, ought to, shall, should, will, dan would. Beberapa catatan tentang modal adalah
- Modal selalu diikuti bare infinitive (tanpa "to")
- Modal tidak boleh ada dua modal berurutan dalam satu kalimat
- Masing-masing modal mempunyai fungsi dan arti tersendiri, misalnya may bisa berarti bolehkah, mungkin, atau semoga.
Masih tentang tata bahasa, ada pembahasan tentang gerund. Gerund adalah kata kerja bentuk -ing (verb + ing) yang berfungsi sebagai kata benda. Ada beberapa verb tertentu yang menggunakan pola verb1 + gerund. Contohnya adalah admit, advise, anticipate, appreciate, avoid, complete, consider, delay, deny, discuss, dislike, enjoy, finish, forget, can't help, keep, mention, mind, miss, postpone, practive, quit, recall, recollect, recommend, regret, remember, resent, resit, risk, stop, suggest, tolerate, dan understand. Contoh penggunaannya dalam kalimat:
- He suggested studying Arabic
- A young man admintted stealing the jewelry
Beberapa pola dengan gerund, yaitu:
- no + gerund => larangan singkat dan tegas
- go + gerund => kegiatan-kegiatan yang menyenangkan
- need + gerund => pola pasif. Misalnya the room needs cleaning up (ruangan ini perlu dibersihkan)
- beberapa ungkapan perlu diikuti gerund, seperti have fun, have a good time, have trouble, have difficulty, have a hard time, dan have a difficult time. Contoh kalimatnya: whe have a lot fun playing games at picnic.
Selanjutnya ada juga tentang participle. Ini adalah istilah untuk V3 dan V1-ing selain gerund (kata benda).
Juga menyoal infinitive yang merupakan bentuk dasar kata kerja yang tidak mendapat imbuhan apapun, baik -s, -es, -d, -ed, ataupun -ing.
Tentang Phrasal Verb, ada dua macamnya, seperatable (bisa dipisahkan) dan inseperatable (tidak bisa dipisahkan).
Di bagian akhir, ada lampiran berisi daftar idiom, peribahasa, serta coupled words (kumpulan dua kata atau lebih yang telah menjadi sebuah frasa). Daftarnya banyak tetapi itu pun hanya yang sudah lazim digunakan dalam penulisan bahasa Inggris. Oleh karenanya, kalau kami sebut buku ini sebagai sebuah referensi, rasaya tak berlebihan. Karena sifatnya referensi, buku ini bisa dibaca berkali-kali, dan tidak bisa dipaksakan selesai dalam satu kali duduk. Emang novel?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar