Saripati ilmu yang diekstrak dari berbagai buku bermutu di dunia

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *

Rabu, 22 Juli 2020

LARA, Buku Puisi Tiga Setia Gara


Tahun Terbit: 2016
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: viii + 103
ISBN: 978-602-03-2399-2
EISBN: 978-602-06-0996-6

Siapa tidak mengenal Tiga Setia Gara? Sosok wanita ini sempat viral di media sosial karena kasus KDRT yang menimpanya di luar negeri. Keputusannya untuk menikah dengan lelaki Amerika lalu bermukim di negara suaminya itu telah membawanya pada takdir yang mungkin tak ia sangka. Sekitar September 2019, ia mengaku mengalami tindak kekerasan oleh suaminya. Pengakuannya menjadi viral karena ia sampaikan lewat media sosial, hingga mendapat reaksi dari masyarakat Indonesia, juga kedubes di sana. Walaupun belakangan, Tiga memberikan klarifikasi tentang kronologi kejadian sampai lututnya cedera yang dulunya dia klaim karena ditendang suaminya. Terlepas dari semua hal yang sudah dilaluinya, ia sudah menjadi seorang penulis puisi beberapa tahun sebelum ia menikah.

Buku puisi ini mengisahkan perjalanan hidup penulis dalam menjalani masa mudanya yang dituangkan melalui tiga elemen, yaitu Kala, Mantra, dan Lara. Sesuai nama-nama bab utama pada buku puisi ini.

Antologi puisi yang dikemas dalam buku ini mencoba mengumpulkan berkas-berkas rasa yang menjalar di seputaran lara. Lara dalam kamus bahasa kita diartikan sebagai sedih, susah hati, juga sakit. Nah, pembaca tentu bisa menebak-nebak, kira-kira isi puisi pada buku ini arahnya ke mana. Tepat sekali, ada rasa sakit yang ingin diluapkan melalui kata-kata oleh penulisnya. 

Berikut adalah contoh puisinya:

Lara

Menangislah!
Jika memang kau harus menangis.
Berteriaklah!
Sekencang ledakan bom waktu,
Jika itu yang membuatmu lemas juga klimaks.
Manusia ialah kamu!
Di mana kesabaran pasti berdurasi.
Di balik segala duka, kau tetap Lara si manusia.
Jika kau ialah dewa atau mungkin berhala,
Samarmu pastilah akan dipuja-puja.
Tapi untuk apa?
Lara! Air matamu tertahan,
Dan kau pun selalu merasa sesak sebab ia membuatmu muak.
Menangislah...
Berteriaklah...
Sebab kau ialah manusia bernama: Lara

Reading Room Jakarta, 16 April 2013









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot